Dokter Spesialis RSUD Bagansiapi-api Jarang Masuk

>> Rabu, 12 Mei 2010

Laporan SYAHRI RAMLAN, Bagansiapi-api

Menindaklanjuti informasi dari masyarakat, Bupati Rohil, H Annas Maamun didampingi sejumlah staf, Selasa (11/5) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Rumah Sakit Umum (RSU) dr Protomo Bagansiapi-api yang berada di Jalan Pahlawan. Dari sidak tersebut ternyata informasi dari masyarakat benar adanya. Dimana, beberapa tenaga dokter spesialis jarang masuk ke rumah sakit tersebut.

‘’Setelah kita sidak secara langsung, memang informasi itu benar. Dimana, ada beberapa dokter spesialis yang tidak masuk bekerja di rumah sakit ini. Kalau dokter spesialis itu tidak masuk, lantas bagaimana bisa memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Padahal, masyarakat kita ini sangat memerlukan tenaga dokter spesialis itu,’’ kata Bupati Rohil, H Annas Maamun yang ditemui Riau Pos, Selasa (11/5) ketika melakukan sidak di RSU dr Protomo Bagansiapi-api. Lantaran tidak sering masuk, lanjut Annas Maamun, maka Pemkab Rohil segera memberikan tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

‘’Kita dari Pemkab Rohil sudah memberikan intensif kepada dokter spesialis itu. Sekarang ini, tergantung dari niat. Apakah memang ada niat untuk mengabdi di Rohil ini. Kalau memang niatnya sudah tidak mau lagi mengabdi, ya sudah. Kita cari dokter spesialis yang baru,’’ kata Annas Maamun. Menjawab Riau Pos, Annas Maamun menjelaskan, dokter spesialis yang tersedia di RSU Bagansiapi-api diantaranya seperti ahli kandung, ahli penyakit dalam, ahli anak dan bedah serta umum.

‘’Kehadiran dokter spesialis ini, sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada di daerah ini. Kalau beberapa dokter spesialis itu tidak datang, sementara tenaganya sangat dibutuhkan lantas bagaimana dengan masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat terlantar terhadap masalah kesehatan lantaran dokter spesialisnya jarang masuk,’’ kata Annas Maamun.

Dokter spesialis, lanjut Annas Maamun, sah-sah saja tidak berada di tempat dengan catatan sedang mengikuti pendidikan atau tugas dinas lain. Dengan adanya kegiatan tersebut, sudah barang tentu, dokter spesialis tersebut mendapatkan izin untuk tidak masuk. ‘’Waktu kita sidak tadi itu, memang ada dokter spesialis yang masuk. Tapi kan ada juga yang tidak masuk. Yang menjadi pertanyaan sekarang ini, dokter spesialis itu tidak masuk tanpa ada alasan yang jelas. Makanya, kita berikan sanksi,’’ kata Annas Maamun. Padahal, tambah Annas Maamun, Pemkab Rohil sudah mengambil berbagai kebijakan untuk melakukan pembenahan dan penataan RSU Dr Protomo tersebut. Termasuk, menyediakan fasilitas sarana dan prasana penunjang kelancaran yang dilakukan secara bertahap.

‘’Saya melihat, rumah sakit kita ini sudah bagus. Biasanya, kalau saya sakit, sering berobat ke Pekanbaru. Sekarang, sudah cukup di Bagansiapi-api. Karena, rumah sakit ini ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman serta obat yang berkualitas bagus. Apalagi saat ini, kita sedang merencanakan untuk lebih melebarkan lagi bangunan fisik rumah sakit ini,’’ kata Annas Maamun.

Sementara, jumlah dokter spesialis yang dibutuh di RSU Dr Protomo Bagansiapi-api minimal diperlukan antara 10 hingga 15 orang. Atas kekurangan tersebut, Pemkab Rohil tetap membuka diri bagi para dokter spesialis. ‘’Yang jelas, kita memerlukan dokter spesialis. Dokter ini nantinya ditempatkan di beberapa daerah yang membutuhkan. Diantaranya seperti di Kecamatan Rimbamelintang dan Tanahputih. Apalagi di sana sedang dibangun puskesmas yang memiliki ruang rawat inap,’’ kata Annas Maamun.

Dalam idak yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kabupaten Rohil di RSU dr Protomo kemarin tersebut dimulai sekitar pukul 09.30 WIB. Sejumlah staf yang ikut mendampingi Annas Maamun dalam sidak tersebut yakni Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pasar, Syafruddin Amp, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), H Syamsuddin SH, Asisten Administrasi Bidang Kesra, Drs H Surya Arfan MSi dan Kepala Bagian Humas, H Syamzani SH.

Sidak yang dilakukan tersebut terkesan memang sangat mendadak. Kendati demikian, para petugas dan pegawai di RSU dr Protomo Bagansiapi-api, tetap sigap dalam melaksanakan tugas rutinnya. (jrr)

4 komentar:

Anonim,  13 Mei 2010 pukul 01.27  

waaahh hebat, puskesmas mau ada dokter spesialis, di pelosok lagi, insentifnya brapa tu, konsisten ga???

jengkolgila,  24 Mei 2010 pukul 22.27  

orang aneh... dipuskesmas pelosok mau ada dokter spesialis, rsud nya aja ga beres...

jengkolgila,  24 Mei 2010 pukul 22.30  

yg pinter dikit dong,

Anonim,  5 September 2014 pukul 16.31  

Pesan buat Mbak Wide Wirawaty saya dukung laporkan saja gubernur riau yang berbuat dugaan pencabulan itu ke polisi, kelakuannya sangat biadab & tidak pantas untuk seorang kepala daerah sekelas gubernur riau. Jangan dipikirkan Annas Maamun itu uang senilai 10 juta bisa mengijak-ngijak harga diri seorang perempuan. itu juga buat pelajaran kepada Kepala daerah yang punya harta/tahta/wanita agar menghargai wanita & wanita tidak akan semudah itu dijual harga dirinya apalagi yang dengan uang. Teruskan proses hukum, jangan takut Mbak Wide Wirawaty selama kita benar pasti hukum akan berpihak kepada kita, hukum di Indonesia akan memberikan keadilan seadil-adilnya apalagi untuk menghukum gubernur yang diduga cabul seperti Annas Maamun. info dari wikipedia : Annas Maamun pernah menjadi guru di SMP Negeri Bagansiapiapi pada tahun 1960 hingga tahun 1964 dan juga menjadi guru di SMP Negeri No.2 Pekanbaru pada tahun 1967 hingga tahun 1968. jadi Anas Maamun pernah jadi guru, sungguh terhina profesi guru yang selama ini dijunjung ternyata mantan guru/ gubernur riau sekarang jadi tersangka pelecehan seksual. ternyata info dari wikipedia : Pada tanggal 17 April 2014 mengucapkan kata-kata amoral yang sangat tidak pantas di kantor Komisi Pemilihan Umum Riau. Annas Maamun kesal dengan pertanyaan wartawan yang menanyakan dugaan terkait nepotisme yang dilakukan Annas Maamun.[2] Dugaan nepotisme yang dilakukan oleh Annas Maamun banyak dikritisi oleh masyarakat karena pada tanggal 16 April 2014, dua orang kerabat Annas Maamun dilantik menjadi pejabat eselon IV Provinsi Riau. sungguh kepala daerah yang harusnya menjaga sikap & perbuatan mengeluarkan kata-kata amoral. Gubernur Riau Annas Maamun bersikap kesatria lah anda, kalau anda benar-benar bersalah jujurlah. Oh jadi beginilah tipe gubernur riau, saya orang sumatera utara muak lihat asap yang provinsi anda bakar buat nafas kami orang sumatera utara sesak. jadi inilah gubernur riau yang memberi ijin puluhan perusahaan perambah hutan yang tiap detik membakar hutan riau. Anaas Maamun umur anda 75 tahun, jangan pernah bawa-bawa Alquran & Tuhan untuk bersumpah tidak melakukan tindakan asusila, kalau anda memang benar-benar takut mati & takut Tuhan, jujurlah katakan sejujurnya. karena ilmu sehebat apapun dibelakang anda tak akan sanggup melindungi anda sekarang. Hormati kehormatan wanita, anda pikir uang bisa membeli harga diri seorang wanita, wanita itu punya hati, cinta & perasaan, bukan barang yang bisa anda beli & buang. Mengaku jujur di umur anda Annas Maamun 75 tahun. dari dan ^^

Posting Komentar

Radio Stearning and Mp3

Buku Tamu

Free Shoutbox by ShoutCamp