Cagar Biosfer GSK-BB Berpeluang Jadi ”Ekotourism” Dunia
>> Minggu, 09 Mei 2010
”Lokasi cagar biosfer yang berdekatan dengan Selat Melaka, bisa menjadi nilai lebih kawasan ini untuk kepentingan dunia,” ujar gubernur kepada sejumlah wartawan saat yang turut berkunjung ke cagar biosfer ketujuh di Indonesia itu, Sabtu (8/5/2010). Pada kesempatan tersebut, Gubernur Rusli yang baru pertama kali ke GSK-BB juga mengikuti sesi pengambilan gambar untuk film dokumenter yang akan dibawa ke Paris, Prancis 1 Juni mendatang dalam rangka menerima penghargaan dari UNESCO.
”Kita akan memuat jaringan berakses internasional dan mencari banyak masukan dalam rangka mengembangkan ini sebagai lokasi riset botani karena kekayaan anekaragam hayati yang dimiliki kawasan ini, seperti flora dan fauna bisa dijadikan daya tarik untuk memikat para wisatawan asing yang menyukai ’ekotourism’. Kekayaan anekaragam hayati di kawasan ini, pasti bisa dikembangkan menjadi obyek ’ekotourism’ kelas dunia,” ucapnya.
Gubernur Rusli yang saat itu didampingi Direktur Enviroment Sinar Mas Forestry Canecio Peralta Munoz dan Kepala Biro Humas Setdaprov Zulkarnain Kadir, tampak kagum dengan panorama alam GSK-BB.
Untuk diketahui, Cagar Biosfer GSK-BB yang terletak di dua kabupaten yakni Bengkalis dan Siak, terwujud berkat inisiasi Sinar Mas Forestry dalam mendukung upaya kongkret pelestarian alam secara berkelanjutan. Dalam pengusulan tersebut Sinar Mas menyerahkan kawasan hutan produksi seluas 72.255 hektar.
Selain dari kawasan hutan produksi Sinar Mas Group, kawasan cagar biosfer dengan total luas 178.722 hektar, juga terdiri dari kawasan Suaka Marga Satwa Giam Siak Kecil 84.967 hektar dan kawasan Bukit Batu (Bengkalis) seluas 21.500 hektar. (Mukhlis SW)
0 komentar:
Posting Komentar